Selasa, 18 Desember 2012

Hugo Hatta Club Kunjungi Panti Tuna Ganda


Hugo Hatta Club bergerak menyambangi sebuah Panti Tuna Ganda, 6 Desember 2012.  Musim hujan sedang melanda Jakarta kala itu, kami perwakilan dari Hugo Hatta Club yang berada di Jakarta mewakili Hugo Hatta di seluruh Indonesia memberikan bantuan dana secara sukarela terhadap saudara-saudara di wisma tuna ganda,Jakarta. Berawal dari ajakan sebuah komunitas lain untuk membantu,kami terketuk dengan mengajak seluruh pengurus dan teman-teman di kampus kami masing-masing.

Kami terkejut ketika berkunjung di wisma tersebut keadaannya sangat memprihatinkan karena kondisi wisma yang kurang layak. Jarang tersentuh donatur, bayangkan untuk dinding dan atap bangunan pun sudah terlihat lapuk. Memang sedang diadakan renovasi hanya saja renovasi akan berjalan jika adanya bantuan. Itu berarti bahwa renovasi akan tersendat jika bantuan tak ada.
Ya, disana tempat para penyandang cacat melanjutkan hidup. Banyak diantara mereka yang mengeluhkan fasilitas di wisma. Namun apalah artinya sebuah keluhan mereka, karena hingga detik ini belum banyak “dermawan” tergerak membantu kondisi mereka. Mereka yang tinggal disana tidak pernah tahu dimana keluarganya, kalaupun ada keluarganya mungkin hanya sedikit di antara mereka yang sering dikunjungi keluarganya. Faktor ekonomi adalah hal yang menjadi alasan utama sebagian besar penghuni tuna ganda sehingga mereka menghuni wisma yang memang di design setengah rumah sakit.

Wisma tersebut membuka pelayanan bagi dan pengobatan bagi penyandang cacat namun sayang, lagi-lagi bantuan dari para donatur terkadang berhenti begitu saja. Menyaksikan fenomena ini tentu berbanding terbalik dengan keadaan di pusat-pusat kota Metropolitan yang bersahabat dengan hedonisme. Founder Hugo Hatta Club, @hetty_kusuma tidak malu ketika harus mengusap air mata karena menyaksikan fenomena  mengiris hati tersebut. Apa yang bisa dia perbuat dengan tangan kecilnya ? Tanpa bantuan Tuhan mungkin langkahnya untuk membantu saudara-saudara di wisma juga akan terhenti begitu saja.

Seperti hasil wawancara dengan pihak wisma, di sana sangat membutuhkan alat-alat kesehatan seperti alat tensi,kursi roda, kebutuhan sehari-hari, dan obat-obatan. Disela-sela perbincangan terbersit ide untuk menggalang dana lagi dengan cara lebih unik. Ya, Hugo Hatta Club memiliki sebuah produk Rumah Laut bergerak dalam bidang kewirausahaan. Maka dari Hugo Hatta Club beraksi bahu membahu dalam menjual produk rumah laut untuk membantu kembali saudara-saudara di wisma tuna ganda tersebut. Diharapkan produk Rumah Laut kami terjual dan hasilnya nanti akan di berikan pada penyandang cacat di wisma tersebut.

Bagi sahabat yang ingin memberikan bantuan dengan memberikan dana langsung, kamipun akan menerima. Sebab, banyak cara untuk menggalang dana bagi penyandang cacat di wisma tuna ganda tersebut. Kami sangat menunggu ketulusan hati sahabat untuk sukarela menyumbangkan uang saku sahabat dalam memberikan bantuan di wisma tersebut.

Berbagai cara kami tempuh dengan mengajak tokoh-tokoh public untuk ikut berpartisipasi dalam Social Charity tersebut. Ditangan para sahabat berhati mulialah mereka bisa tersenyum, sebagian diantara mereka tak tertolong nyawanya ketika wisma tersebut tidak bisa lagi memberikan pelayanan karena kurangnya bantuan dari para donatur.

Kondisi Panti Tuna Ganda (ATAP)


 

Kondisi Dinding Panti






Salah satu founder Hugo Hatta Club, Kak Isa bersama penyandang cacat di wisma.


                                                                                                                            

Kegiatan Penggalangan Dana Hugo Hatta SBY

Pada tanggal 16 Desember 2012 team Hugo Hatta Surabaya ikut memeriahkan acara Car Free Day dengan berjualan di Taman Bungkul. Kegiatan ini merupakan salah satu cara kita untuk menggalang dana pendidikan bagi anak tidak mampu. Rencananya dana yang kita dapat akan disumbangkan untuk perbaikan fasilitas dan saranan belajar di Kalisari, tempat binaan adik-adik asuh Hugo Hatta Surabaya. Meskipun bermodal nekat tanpa strategi pemasaran yang cukup baik, alhamdulillah dagangan kita ludess. Ya niat baik pada akhirnya akan membuahkan hasil yang baik. Capek dan remek semua badan kita tapi seru Hugo's. Ayo kita tunggu cerita dari kota lainnya ya!

Ayo siap-siap uda pada rame ini yooo~

"Iya mas jadi jellynya ini cuma 3rb loo"

"Kembaliannya dong kak,ditunggu tuh"

"Ambilin jellynya yg seger ya kak"

"Ayo dek beli ya, ini jellynya enaknya pake banget lo"

Kak rengga fokus jualannya dong!

"Selamat pagii, selamat berbelanja..."

"Duh pembelinya kok ngga dateng2 ya?"

Kak Puri keep smile dong, ntar cantiiknya ilang :D

"Aduh bingung ini siapa lagi yg mau dirayu buat beli?"

"Nah ini dia sudah datang calon pembeli"

Kak Fiqly -__-

Maap ya kak Fiqly dan kak Rengga wajah kalian ngilang :Dv

Kak Nova melas banget ya. Mikirin jualan biar laku hihi

Siap buat keliling yeaah

Bapak Pembina dan Ibu Presiden (y)

Sipp daaaah..

Semangat kak Wina an Putri *bawapompom*


Kak Wina dan Putri sedang merayu ihiik

Ini ya buk jellynya *pasangmukaserius*

"Buk, ibuk minta dong"

"Nih, enak lo jellynya dek"

"Enak ga dek risolesnya?"

"Ini jellynya yaa.."

Kak ian dan adik utuk2 :D

Kak Fiqly dan adik unyu :D

"Nih pake uangku dulu aja"

"Mas, mas ayoo bayar yaa.."

Siapp keliling lagi yeaay

Fotooo dulu yuk...

"Ini risoles daging b...u"

Kak Zein malah sadar kamera x_x

Me : " Iya bu, mau beli apa?"
Ibu : " Sek ta, seng dodolan iki kok ayu2?"
Me : -_-

"Makasi ya nak jellynya..."

Tim jualan - Kak Fiqly

Full team yeaaah \(^o^)/

Kamis, 13 Desember 2012

STRUKTUR ORGANISASI

Pembina 1              : Fiqly Firnandi Ramadhan

Pembina 2              : Nurul Mahmudah Boediono

Founder                 : Hetty Kusumawardhani
                               (berkoordinasi dengan Hugo Hatta perwakilan daerah dan Sekrehara)

Co-Founder           : Muhammad Ibrahim Isa
                               (membawahi Div. Pendidikan, Sosial, Kemasyarakatan dan Hubungan Masyarakat)

Sekretaris               : Firki Hermawan

Bendahara              : Aneke Fitri
                                (membawahi Divisi Fundraising)

Public Relation        : Maya Putri Dwianti

Divisi Pendidikan    : Safira Nafisa

Divisi Sosial            : Afina Dzorfia

Divisi Fundraising    : Eva Puspita

Selasa, 11 Desember 2012

Mari Membangun Bangsa Bersama Kami!


HUMAN (Hugo Mengajar Binaan) yaitu kegiatan mengajar Matematika, Bahasa Indonesia, Arab, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam serta membina adik-adik asuh yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Sejauh ini, puluhan adik asuh telah dibina oleh Hugo Hatta Club yang telah tersebar di tujuh kota yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Banjarmasin, Bali dan Yogyakarta dengan tujuan membantu anak-anak Indonesia mencapai mimpi serta cita-cita mereka sebagai generasi penerus bangsa nantinya.



Gerakan 10.000 Koin adalah gerakan mengumpulkan koin senilai 100 hingga 1000 rupiah sebagai modal untuk mengadakan wirausaha rakyat yang hasilnya akan disumbangkan untuk anak-anak miskin dan yatim piatu. Dimana kami dari Hugo Hatta Club akan mengawasi  jalannya kewirausahaan yang telah kami beri modal. Kamipun mengadakan pelatihan-pelatihan terlebih dahulu kepada mereka sebelum diberikannya modal tersebut. Secara tidak langsung, gerakan ini mengajak kita para pemuda untuk menjadi socpreneur (Social-entrepeneur). Berjiwa sosial namun dengan semangat kewirausahaan. Lantas mengapa menggunakan koin 100 hingga 1000 rupiah sebagai media? Karena Hugo Hatta Club ingin membangun kesadaran para pemuda bahwa untuk berbagi tidak membutuhkan nominal yang besar.



Health Care Day merupakan salah satu program peduli kesehatan yang dikemas secara “fun” dengan berbagai kegiatan bagi adik-adik asuh Hugo Hatta Club yakni Minggu Sehat, jalan santai di hari minggu serta sarapan dengan menu sehat bersama-sama, Smiling Day (Gerakan Gigi Sehat), serta Hugo Games (Perlombaan di Bidang Olahraga). Hugo Hatta Club berusaha memberikan contoh hidup sehat melalui kegiatan yang telah dirancang karena kami selalu teringat akan pepatah " Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat"




Rumah Laut adalah wujud pengajaran kewirausahaan dengan berinovasi menciptakan suatu karya dari benda laut yang potensial dan bernilai jual tinggi meskipun saat ini sebagian orang cenderung menutup mata dan meremehkan benda laut. Dalam program ini, Hugo Hatta Club bekerja sama dengan pengrajin kerajinan tangan benda laut (Penyandang Cacat) di Cilacap. Kami tidak hanya memberikan pelatihan kewirausahaan tapi juga bekerja sama dengan seorang penyandang cacat yang hebat yang telah membuat kerajinan cantik ini. Ini wujud kepedulian kami pada penyandang cacat. Bahwa keterbatasan tidak menghalangi kami dalam berkarya. Contoh hasil karya Rumah Laut :




CEMON (Creative Making Money) adalah suatu bentuk kewirausahaan yaitu dengan mengajar adik-adik asuh membuat kue-kue cantik untuk bekal kewirausahaan sehingga adik-adik makin giat untuk terus mengembangkan usaha dibidang kuliner. Cemon ini tidak terbatas pada usaha kuliner namun juga bidang lain yakni pemanfaatan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya dengan recycle barang bekas. Inilah salah satu produk kelas Kreatif :



Semua program yang dijalankan oleh Hugo Hatta Club diharapkan bisa memberikan suatu perubahan yang baik bagi bangsa meskipun di mulai dari langkah kecil. Mari membangun bersama bersama kami Hugo's. Silahkan isi form online dengan mengklik link ini ya Oprec HHC. Kami tunggu kontribusi kalian :)



PS : Feel free to ask @HugoHattaClub 

Jumat, 07 Desember 2012


Sebuah Persembahan dari Hugo Hatta Surabaya

"Cita-cita mereka adalah semangat kami untuk terus mengabdi pada bangsa..."

Minggu, 28 Oktober 2012

Selamat Hari Sumpah Pemuda

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

84 tahun sudah sumpah diikrarkan oleh para Pemuda Indonesia. Akan tetapi, masih sedikit yang mampu memaknai dan mengambil setiap pelajaran dari momen sepenting Sumpah Pemuda yang menjadi refleksi bangkitnya pemuda Indonesia. 

Dewasa ini, melalui berbagi media bisa kita lihat bahkan fakta di lapangan menunjukkan betapa bangsa ini tengah dilanda krisis nasionalisme. Kecintaan terhadap budaya sendiri lambat laun mulai menghilang. Rasa persatuan pun kini mulai memudar. Tak perlu disangsikan memang ya itulah yang saat ini sedang terjadi. Berita mengenai tawuran antar pelajar, demo mahasiswa yang anarkis, drugs yang kian merajalela, free sex  pun kian terdengar "biasa". Ironis memang. Mengingat sebagian besar pelakunya adalah para pelajar dan pemuda yang merupakan ujung tombak bangsa.

Lantas apakah kita hanya bisa diam? Jawabannya tentu tidak ! Kita boleh saja miris, kita boleh bersedih hati melihat berbagai kejadian yang mungkin bisa menyurutkan niat dan harapan kita membangun bangsa. Akan tetapi, satu hal yang paling paling penting kita tak boleh berhenti bermimpi,kita tak boleh berhenti beraksi,kita tak boleh putus asa demi membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Apapun yang terjadi di tengah gejolak masalah yang tak kunjung henti, kita harus sadar dan mengerti bahwa ya tugas besar sedang menanti kita,kawan! Jangan bermalas-malasan! Kuatkan tekat, bulatkan semangat! Para pemuda Indonesia 84 tahun yang lalu berani mengikrarkan "Sumpah" dibawah tekanan para penjajah lantas mengapa kita harus menyerah? Presiden Soekarno pernah berkata :
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”

Kata-kata yang pernah Ir.Soekarno ucapkan menunjukkan bahwa betapa pentingnya pemuda sebagai agen perubahan. Bayangkan saja satu pemuda saja bisa mengubah dunia bagaimana jika 10 orang pemuda? 100 orang pemuda? bahkan seluruh pemuda Indonesia? Kekuatan kita sebagai pemuda besar kawan! Maka dari itu, mari bangkit,saling menggenggam tangan dengan satu spirit guna membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Selamat Hari Sumpah Pemuda! Hidup Pemuda Indonesia !


Salam perjuangan Hugo's

Rabu, 24 Oktober 2012

Gerakan 10000Koin




Gerakan 10000Koin merupakan satu gebrakan baru yang dirancang Hugo Hatta Club untuk bisa membantu anak yatim piatu dan kurang mampu namun tetap mengedepankan jiwa dan semangat entrepeneur. Mengapa bisa demikian? ya karena pada nantinya hasil dari gerakan 10000Koin akan dijadikan sebagai modal untuk wirausaha kreatif. Keren bukan? Pasti. Selain ingin membantu anak-anak yatim dan kurang mampu, Hugo Hatta Club juga ingin mengajak para pemuda untuk ikut peduli dan mau berbagi  dengan ikhlas tanpa melihat "nominal". Kecil memang  jika dilihat dari segi nominal tapi akan jadi besar karena suatu hal kecil yang dilakukan memiliki niat dan tujuan yang baik. Selain itu,dengan gerakan 10000Koin diharapkan nantinya para Hugo's akan berpikir,berproses dan menghasilkan sesuatu yang kreatif guna membangun masa depan bangsa yang lebih baik.Membantu anak-anak yang merupakan cikal bakal penerus bangsa merupakan salah satu langkah untuk membangun bangsa lebih baik bukan?

Nah, sekarang pertanyaan yang terlontar pasti "gimana nih caranya buat bisa jadi bagian dari gerakan 10000Koin?". Caranya gampang. Kalian yang tertarik untuk menjadi bagian dari Hugo's sejati  bisa menyumbangkan koin 1000 rupiah kepada para pengurus Hugo Hatta Club. Feel free to ask us. Just mention @HugoHattaClub dan apapun pertanyaan dari kalian, akan kami jawab. Masukan,kritik ataupun saran juga akan kami tanggapi dengan baik. Tidak perlu khawatir , seluruh pemasukan serta pengeluaran dari gerakan 10000Koin akan kami publish secara berakala melalui blog. So, keep update ya Hugo's. And remember this one "kebahagiaan sejati itu ketika kita mampu membahagiakan org lain"



Senin, 08 Oktober 2012

Gathering with World Muslimah Beauty 2011

Minggu,07 Oktober 2012 Hugo Hatta Club mengadakan gathering bersama para pengurus dan delegasi kota Surabaya dan Bandung.Gathering Hugo Hatta Club diadakan guna membahas agenda Hugo Hatta Club untuk mengadakan konferensi Pemerhati Pendidikan Anak Yatim Piatu,Fakir Miskin dan kaum Marjinal tahun depan bersama komunitas Save Street Child dan Pelangi.

Selain para pengurus dan delegasi Hugo Hatta Club,hadir Dika Restyani yang lebih akrab disapa Kak Resty,World Muslimah Beauty 2011 yang juga merupakan founder komunitas Pelangi. Pada kesempatan  itu,kak Resty berbagi cerita bagaimana awal terbentuknya komunitas Pelangi. Komunitas Pelangi berawal dari kepedulian dan ketulusan kak Resty untuk mengajar serta mendidik anak-anak yang kurang mampu dan tidak bisa bersekolah karena faktor biaya.Kesabaran serta keikhlasan senantiasa kak Resty lakukan guna mengajari adik-adik ini dengan harapan suatu saat nanti mereka akan jadi penerus bangsa yang besar.Hingga pada akhirnya dari hari ke hari makin bertambah jumlah anak yang datang dan mau belajar bersama.

Melihat anak-anak yang antusias untuk belajar semakin banyak,akhirnya kak Resty mulai berpikir membentuk suatu komunitas yang diberi nama Pelangi untuk mewadahi para volunteer yang ingin berbagi secara tulus ikhlas mengajari adik-adik kurang mampu ini.Salah satu hal yang sering kak Resty tekankan adalah bagaimana setiap anggota Pelangi bekerja dengan hati.Kak Resty tak pernah mempersoalkan bagaimana kadang jumlah para volunteer ataupun anggota turun secara drastis.Bagi kak Resty yang terpenting keikhlasan adalah segalanya.What a nice her!
Meskipun saat ini,kak Resty bukan lagi menjabat sebagai ketua Komunitas Pelangi namun kak Resty selalu berada di belakang layar dan memantau perkembangan Pelangi.Pesan kak Resty kepada Hugo Hatta Club sungguh mengena"Suatu hari,tantangan yang kalian hadapi akan berat,tetepi tetaplah kuat.Kuncinya ya ikhlas tadi.Berlian tetap berlian meskipun dia berada dalam lumpur,pancaran sinarnya tetap tidak terganti,kita tidak akan merugi kalau kita mau berbagi"

Selain sharing soal komunitas Pelangi,kak Isa dan kak Hetty selaku founder Hugo Hatta Club juga berkesempatan untuk menjelaskan tentang Hugo kepada kak Resty.Rencana Hugo Hatta Club untuk mengagendakan konferensi besar untuk  tahun depan diapresiasi dengan baik oleh kak Resty.Kak Resty memberi banyak masukan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan,teknis hingga pembiacara yang akan diundang.Kak Resty juga membantu Hugo Hatta Club untuk bisa mengagendakan pertemuan dengan Ketua Komunitas Pelangi agar bisa membicarakan agenda Hugo Hatta Club secara berkelanjutan.Meksipun gathering dikemas dengan santai,namun kehadiran kak Resty teramat menggugah hati dan menaikkan semangat para pengurus Hugo Hatta Club untuk terus bekerja keras dan ikhlas tentunya,Terima  kasih kak Resty.Semoga kita bisa selalu bekerja sama dengan baik ya :)









Minggu, 09 September 2012

Speaks with your action guys!


“Fakir Miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”

Kalimat yang tertera dalam  pasal 34 ayat 1 UUD'45 tentu tak lagi asing.Secara teori,benar adanya fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara.Akan tetapi,praktiknya?Who knows? Pada kenyataannya seringkali ditemui fakir miskin mengemis dari rumah ke rumah atapun sekedar tidur di kolong jembatan dan tempat-tempat kumuh.Bahkan,anak-anak yang sepatutnya menikmati masa kecil mereka dengan belajar dan bermain, berada di pinggir jalan,menunggu lampu merah untuk menjajakan koran,ngamen ataupun hanya sekedar meminta ecehan rupiah.Miris bukan?Banyak orang yang peduli kemudian langsung turun tangan membantu namun banyak juga yang hanya geleng-geleng kepala berkata “kasihan ya?”ataupun yang lebih sering terjadi mengutuk negara yang tidak becus dalam memelihara kaum terpinggirkan seperti mereka.

Berkata kasihan ya?Memang mudah.Terlebih lagi hanya mengutuki negara dengan kata-kata blablablablabla hingga mulut berbusa.Sangat mudah!Bagaimana tidak?Sekedar ucapan kasihan ataupun kata-kata kasar mengumpat negara bisa dibilang hanya sekedar “omong doang bukan?Fakir miskin serta anak telantar di Indonesia pada tahun 2012 memang mengalami penurunan.Data Badan Pusat Statistik yakni pada bulan Maret 2012 menunjukkan bahwa jumlah orang miskin dari tahun ke tahun mengalami penurunan secara signifikan.Saat ini sekitar 29 juta orang miskin terdapat di Indonesia.Meskipun hasil pengamatan Badan Pusat Statistik tahun ini mempublikasikan hasil yang cukup menggembirakan tetapi tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan  kaum terpinggirkan masih menunggu adanya uluran tangan guna memperjuangkan hak mereka untuk hidup dengan layak dan mengenyam pendidikan.

Tidak ada yang membenarkan  perbuatan orang miskin diluar sana yang meminta-minta,tidur di tempat yang kumuh seperti kolong jembatan ataupun emperan toko.Selain itu juga tidak ada satupun yang bisa membenarkan anak-anak diluar sana menjajakan koran,mengelap kaca mobil,ngamen ataupun juga skedar meinta-minta saat lampu merah.Tidak ada satupun yang bisa membenarkan perbuatan mereka.Akan tetapi mereka bisa apa?Karena pendidikan yang rendah,mereka tak bisa mencari pekerjaan dengan  mudah.Karena wawasan yang kurang,mereka tak lagi mempedulikan sekolah.Bagi mereka, bisa makan sehari sudah merupakan kado yang begitu berharga.Kesempatan yang tak kunjung datan pada akhirnya membuat mereka putus asa dan menyerah terhadap keadaan yang sebenarnya sungguh membelenggu mereka.

Situasi,kondisi,kesempatan dan sistem yang ada membentuk kaum terpinggirkan seperti mereka.Bayangkan saja kaum menengah ke atas ataupun anak muda dengan hedonisme yang begitu tinggi bolak-balik nongkrong di mall,menjinjing tas mahal,mengendarai mobil mewah,mengenyam pendidikan hingga ke luar negeri namun diluar sana masih banyak orang kelaparan,masih banyak orang susah untuk berobat bahkan masih banyak orang yang ingin sekolah namun tak mendapatkan kesempatannya.Lagi-lagi pemerintah tidak becus hah?

Cukuplah mengutuk negara dengan segala macam  tetek bengeknya dengan kata-kata tidak becus yang sebenarnya hanya sekedar” ngomong doang”.Sekarang berkacalah pada diri sendiri,sudahkah kita benar-benar terjun membantu mereka?Sudahkah kita benar-benar becus untuk peduli terhadap mereka?Sudahkah kita melakukan suatu gebrakan untuk mengajak orang lain peduli terhadap keberadaan mereka?

Derajat kita bukan di atas mereka.Derajat manusia di mata Tuhan sama dan hanya amal yang membedakannya.Lantas kenapa harus apatis terhadap segala sesuatu tentang mereka?Bukalah mata dan hati ,pikirkan dengan jernih bahwa kita hanya lebih beruntung dari mereka.Kita hanya beruntung.Sepatutnya malu jika kita,generasi muda yang mungkin masih cengeng dan berfoya-foya terhadap hasil jerih payah orang tua hanya sekedar berkata”kasihan ya?”.Mungkin banyak yang berkata malu tetapi tetap diam di tempat tanpa melakukan apapun.Sama seperti kasus di atas,banyak yang merasa kasihan tetapi lebih memilih untuk merasa miris saja melihat kondisi yang terjadi.Kita muda,kuat dan tentu saja lebih beruntung daripada kaum terpinggirkan seperti mereka.Lantas mengapa harus berdiam diri?Berawal dari kegelisahan tentang keberadaan mereka, Kak Hetty sebagai pencetus ide Hugo Hatta Club mengajak penulis dan teman-teman muda yang peduli untuk selalu bekerja memperjuangkan hak mereka.

Hugo Hatta Club dibentuk bukan untuk mengangkat pamor pengurus terlebih untuk mencari keuntungan.Tentu saja Hugo Hatta berjuang agar anak muda mau menolong,mau melihat realita bahwa masih ada yang harus dibantu. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan tetapi keberadaan Hugo Hatta dengan segala program yang telah disusun menunjukkan bahwa kita sudah selangkah lebih maju daripada sebagian orang yang masih diam di tempat bukan?So speaks with your action guys!Seperti yang pernah John F.Kennedy katakan "Jangan tanyakan apa yang negara berikan untuk Anda,tetapi tanyakan apa yang sudah Anda berikan untuk negara"




Delegasi Hugo Hatta Surabaya